Demibisa bertahan di kehidupan Norwegia maka Kamu perlu menghemat pengeluaran agar natinya masih bisa berjalan-jalan, sebaiknya ikuti tips berikut ini. 1. Masak sendiri Pastikan kamu membatasi makan di luar baik di restoran atau jajan di kaki lima. Memasak sendiri akan selalu lebih hemat dan sehat. 2. Menabung Langkahpertama yang saya lakukan setelah mengenal budaya kerja di Norwegia adalah mengambil dossier RFS (ready for startup) peralatan fire gas system (FGS). Tujuannya sambil mengecek seluruh FGS yang terpasang di seluruh tempat di pabrik, saya dapat mengenal pabrik secara keseluruhan dan sambil melihat seluruh peralatan instrumen yang dipasang. Suasanadalam kereta di pagi hari, cukup berdesakan karena banyak orang pergi menuju tempat kerja masing-masing. Norwegia adalah negara yang cukup terbuka untuk pekerja asing. Terutama di bidang engineering, tidak ada kewajiban untuk menguasai bahasa Norwegia karena komunikasi di kantor selalu menggunakan bahasa Inggris. Saya pun meski sudah 2 tahun tinggal di sini masih belum lancar berbahasa Norwegia (Norsk) walaupun pernah mengikuti les bahasa yang diberikan di kantor. 4Bergen. Satu lagi kota yang menjadi pusat wisata di Norwegia, yaitu Bergen. Bagi yang ingin menikmati fjord, kota terbesar kedua Norwegia ini menjadi pilihan favorit. Kalian bisa ikut paket "fjord sightseeing" dengan menaiki kapal di antara fjord yang menakjubkan. Objek lain yang menjadi favorit wisatawan adalah gunung-gunung yang ada di Kuliahdi luar negeri belum tentu terlihat mewah layaknya yang dipancarkan melalui sosial media. Mahasiswa asing harus bergerumul dengan segala upaya untuk bertahan hidup, salah satunya mencari kerja sambilan. Pada kenyataannya, mencari kerja part time yang cocok untuk mahasiswa terbilang susah-susah gampang. Maukuliah sambil kerja di luar negeri? Bisa saja! Banyak manfaat yang bisa didapat loh. Yuk, simak syaratnya juga disini. Mau kuliah sambil kerja di luar negeri? Bisa saja! Banyak manfaat yang bisa didapat loh. Yuk, simak syaratnya juga disini. Whatsapp / Hotline : ‎0811 9690 4000. HOME; 3 Menonton Film Norwegia. Cara efektif yang ketiga adalah belajar sambil menikmati hiburan. Film adalah objek yang tepat untuk belajar dan mendapatkan hiburan. Walaupun Anda akan membaca lebih fokus pada terjemahannya namun itu tidak masalah. Setidaknya Anda akan familiar dengan bagaimana para aktor menyebutkan kalimat dan melakukan percakapan. Magangdi Jerman - Tidak semua orang yang kuliah di luar negeri memiliki anggaran keuangan yang besar, beberapa bahkan mencari beasiswa agar bisa membantu perkuliahannya dengan lancar. Beberapa yang lain mungkin memiliki tabungan yang banyak atau dana pendidikan berlimpah dari orang tua. Tapi tak sedikit juga yang berkuliah di luar negeri sambil bekerja untuk menambah penghasilan dan juga DiOslo Anda bahkan bisa menikmati pemandangan alat fjord. 10 Pemandangan Ibu Kota Norwegia yang Menakjubkan. Lalu, mana sajakah pemandangan menakjubkan yang tidak boleh dilewatkan di Ibu Kota Norwegia? Berikut ini adalah ulasannya. 1. Ekeberg Park. Berada di bagian timur kota Oslo, taman ini memiliki suasana alam yang sangat kental. UniversityCHALMERS - chalmers.se. Hogskolan - id.cibeslift.asia. Berbeda dengan Norwegia, Swedia justru menjadi salah satu negara Skandinavia yang setiap tahunnya semakin populer sebagai tempat tujuan kuliah di luar negeri. Negara dengan sistem monarki ini dikenal indah dengan sumber daya alamnya yang juga berlimpah. Wx2R. Kamu mau kuliah di Eropa, tapi tidak tertarik dengan destinasi studi mainstream seperti Inggris, Jerman, & Belanda? Mungkin kuliah di negara-negara Skandinavia - Denmark, Norwegia, dan Swedia - bisa jadi pilihan yang lebih menarik untukmu. Agar kamu tidak bingung menentukan pilihan di antara 3 negara Skandinavia ini, coba intip dulu penjelasan dari tim Hotcourses Indonesia mengenai kelebihan dan kekurangan kuliah di ketiga negara tersebut. Denmark Denmark adalah negara yang selalu berhasil masuk posisi tiga besar dalam daftar negara-negara terbahagia di dunia. Dari sisi pendidikan, negara ini telah lama dikenal sebagai salah satu penyedia pendidikan tinggi terbaik di dunia, terutama di tingkat S2. Selain itu, Denmark juga selalu menjadi yang terdepan dalam bidang teknologi dan inovasi berkelanjutan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan kuliah di Denmark yang perlu kamu catat KELEBIHAN KEKURANGAN Sekitar 600 program studi di Denmark diajarkan dalam bahasa Inggris Denmark sangat ramah menyambut pelajar internasional yang membawa anak Denmark adalah salah satu negara teraman di Eropa Denmark memiliki standar hidup yang tinggi Tersedia layanan kesehatan gratis untuk pelajar internasional di Denmark yang mengambil program studi berdurasi lebih dari 3 bulan Sistem transportasi umum Denmark tertata dengan baik dan biayanya terjangkau Para pelajar internasional di Denmark boleh bekerja sambil kuliah hingga 20 jam/minggu. Saat liburan, mereka bisa bekerja full time. Setelah lulus, para pelajar internasional diberikan izin untuk mencari kerja di Denmark selama 6 bulan Denmark adalah salah satu negara dengan biaya hidup tertinggi di Eropa Pelajar internasional dari Indonesia yang tidak memiliki status permanent resident di Denmark diwajibkan membayar uang kuliah Kebanyakan warga lokal tidak lancar berbahasa Inggris. Jadi penguasaan bahasa Denmark diperlukan jika kamu ingin bekerja di sana dan berinteraksi dengan warga lokal Opsi akomodasi di luar kampus cukup terbatas di Denmark Iklim di Denmark bisa dikatakan kurang bersahabat dengan pelajar internasional dari negara-negara tropis Proses pengurusan visa pelajar Denmark sedikit rumit Jika kamu mau menjalani studi di Denmark, coba telusuri beberapa universitas terunggulnya University of Copenhagen Technical University of Denmark Aarhus University Aalborg University University of Southern Denmark Norwegia Norwegia telah beberapa kali mendapatkan peringkat tinggi dalam survei kepuasan pelajar internasional. Kalau kamu ingin kuliah gratis, Norwegia adalah pilihan yang tepat. Universitas-universitas negeri di Norwegia tidak memungut biaya kuliah dari pelajar internasional di semua jenjang pendidikan S1, S2, & S3. Sebelum kamu memilih negara ini sebagai destinasi studimu, simak pros & cons kuliah di Norwegia berikut ini KELEBIHAN KEKURANGAN Sekitar 200 program S2 di Norwegia diajarkan dalam bahasa Inggris Norwegia menawarkan pendidikan gratis bermutu tinggi. Namun tetap ada biaya sebesar 600-900 NOK/semester yang harus dibayarkan. Sebagian besar warga lokal di Norwegia bisa berbahasa Inggris Norwegia memiliki standar hidup yang tinggi dan tingkat kriminalitas yang rendah Pelajar internasional yang mengambil program studi berdurasi lebih dari 12 bulan bisa mendapatkan layanan asuransi kesehatan dari pemerintah Norwegia Norwegia sangat ramah menyambut pelajar internasional yang membawa anak Para pelajar internasional di Norwegia boleh bekerja sambil kuliah hingga 20 jam/minggu. Saat liburan, mereka bisa bekerja full time. Setelah lulus, para pelajar internasional di Norwegia bisa mendapatkan visa kerja pasca studi selama 1 tahun Pengurusan visa pelajar Norwegia cukup mudah Mayoritas program S1 di Norwegia diajarkan dalam bahasa Norwegia Pelajar internasional yang ingin mengambil program studi dalam bahsa Norwegia diwajibkan mengikuti kursus bahasa selama 1 tahun Dibanding Denmark & Swedia, biaya hidup di Norwegia jauh lebih tinggi. Cuaca dingin di Norwegia terkadang bisa mencapai level yang ekstrim Kehidupan sosial para pelajar internasional di Norwegia tidak terlalu semarak karena sering terhalang cuaca ekstrim Matahari di Norwegia terkadang tidak terbenam sampai tengah malam, sehingga bisa mengganggu pola tidur Asuransi kesehatan dari pemerintah Norwegia untuk pelajar internasional tidak menutupi semua biaya. Tetap akan ada biaya yang dibebankan ke pasien Mayoritas universitas di Norwegia tidak punya asrama Sistem tranportasi umum di Norwegia sebenarnya bagus, namun harganya cukup mahal Tertarik kuliah di Norwegia? Intip dulu beberapa universitas unggulannya University of Oslo University of Bergen Norwegian University of Science and Technology Uit The Arctic University of Norway Swedia Swedia adalah salah satu negara yang sistem pendidikan tingginya diakui secara global Bila kamu tertarik bekerja di start-up, Swedia perlu kamu lirik. Stockholm, ibu kota Swedia, telah menghasilkan start-up unicorn terbanyak dibandingkan kota-kota lain di dunia. Yuk kulik kelebihan dan kekurangan kuliah di Swedia KELEBIHAN KEKURANGAN Swedia menawarkan program studi S2 yang diajarkan dalam bahasa Inggris Pelajar internasional di Swedia diperbolehkan membawa pasangan dan anak di bawah 18 tahun saat menjalani studi Pelajar internasional di jenjang S3 tidak perlu membayar uang kuliah di Swedia Swedia adalah salah satu negara teraman di dunia Swedia memiliki standar hidup yang tinggi dan mendukung penuh kesetaraan gender Sekitar 80% penduduk Swedia fasih berbahasa Inggris Pelajar internasional yang mengambil program studi berdurasi lebih dari 12 bulan bisa mendapatkan layanan asuransi kesehatan dari pemerintah Swedia Sistem transportasi umum Swedia sangat efisien dan terjangkau, terutama di kota-kota besar Para pelajar internasional di Swedia boleh bekerja sambil kuliah tanpa batasan waktu kerja Setelah lulus, para pelajar internasional diberikan izin untuk mencari kerja di Swedia selama 6 bulan Hanya ada sekitar 100 program S1 yang diajarkan dalam bahasa inggris di Swedia Biaya hidup di Swedia cukup tinggi dan bisa dikatakan setara dengan biaya hidup di Denmark. Pelajar internasional di jenjang S1 & S2 di Swedia diwajibkan membayar uang kuliah Opsi akomodasi di luar kampus biasanya sulit dicari dan cukup mahal untuk kantong pelajar Suhu saat musim dingin di Swedia seringkali di bawah 0o Celsius Daerah-daerah urban di Swedia seringkali mengalami kemacetan lalu lintas Asuransi kesehatan dari pemerintah Swedia untuk pelajar internasional tidak menutupi semua biaya. Tetap akan ada biaya yang dibebankan ke pasien. Para pelajar internasional di Swedia biasanya membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk bisa berbaur dengan warga lokal Agar rencana kuliahmu di Swedia semakin matang, sebaiknya kamu kenali dulu beberapa universitas unggulannya Lund University KTH Royal Institute of Technology Uppsala University Chalmers University of Technology Stockholm University Jika kamu butuh bantuan pendanaan, langsung saja baca daftar universitas di Swedia yang menyediakan beasiswa. BUTUH INFO TENTANG DESTINASI STUDI POPULER LAINNYA? Berikut ini adalah beberapa E-book gratis dari Hotcourses Indonesia yang berisi semua info penting yang perlu kamu tahu mengenai beberapa negara yang populer sebagai tempat kuliah di luar negeri misalnya budaya, pendaftaran universitas, visa pelajar, dan lain-lain. Kamu bisa mengunduh langsung dengan meng-klik tiap gambar di bawah ini 4 Alasan Saya Lanjut Kuliah Master di Norwegia "Kuliah S2? Nanti dulu!" kata saya dua tahun lalu. Di postingan tersebut juga dituliskan beberapa alasan yang mendasari saya belum ingin lanjut kuliah lagi. Salah satunya adalah karena kuliah itu melelahkan. Tahun depan sudah pas 5 tahun saya menjajakan kaki di Eropa dan tinggal di rumah keluarga angkat sebagai au pair. Tapi semakin lama jadi au pair, saya merasa mengalami brain dead karena salah satu hal yang saya rindukan selama ini adalah berpikir kritis ala mahasiswa. Meskipun masih terus rutin datang ke kelas bahasa, namun materi pelajarannya tidaklah seintensitas pembelajaran akademik di kampus. Lagipula, kelas bahasa tersebut hanya 2-3 kali seminggu. Awalnya sangat termotivasi, tapi lama-lama bosan juga karena tantangannya sebatas daily life talking yang masih sering bernego dengan English. Lanjut kuliah di luar negeri juga bukan cita-cita baru kemarin sore. Saya memang berniat ingin kuliah lagi, namun selalu terkendala urusan biaya dan kemampuan bahasa Inggris. Peluang mengatasi biaya salah satunya memang harus ikut program beasiswa. Tapi sayangnya saya sudah minder duluan karena merasa tidak terlalu kompetitif menghadapi pesaing lain. Bahasa lainnya; tidak cukup pintar. Setelah berhasil mengantongi sertifikat IELTS yang nilainya memenuhi syarat pendaftaran, kesempatan daftar ke universitas asing makin luas. Sampai akhirnya saya mantap ingin lanjut kuliah lagi di Norwegia. Pertanyaannya, mengapa Norwegia? 1. Bebas biaya kuliah Di Eropa, setahu saya hanya ada 3 negara yang menggratiskan biaya kuliah bagi mahasiswa internasional, yaitu Jerman, Norwegia, dan Finlandia. Saya dulunya sangat berharap bisa lanjut kuliah di Aalto University. Namun sayangnya, Finlandia tidak lagi menggratiskan biaya kuliah untuk mahasiswa non-Eropa sejak musim gugur 2017 juga Pendidikan di Negara Nordik Jangan Kuliah Karena Gratis Saya juga tidak berniat lanjut belajar di Jerman karena mungkin sudah terlalu sering mendengar cerita pelajar disana. Lalu pilihan terakhirnya memang Norwegia karena kebetulan saya masih tinggal disini. Meskipun biaya kuliah di Norwegia digratiskan di semua universitas negeri, namun mahasiswa tetap harus membayar uang semester sebesar 600-850 NOK. *10 NOK = 1 Euro 2. Kuliah sekalian kerja Alasan lainnya mengapa saya memilih Norwegia adalah karena berniat kuliah di sisa akhir kontrak au pair. Jadi daripada mesti pulang dulu ke Indonesia, saya meminta izin ke host family jika boleh studi sekalian kerja di sisa 5 bulan akhir kontrak. Ternyata host mom menyambut baik ide ini meskipun sedikit skeptis apakah saya masih bisa sefleksibel sekarang kalau sudah fokus kuliah. "That is still a great plan anyway, Nin! You have to go for it!" kata host mom saya bersemangat. Karena keluarga angkat saya tinggal di Oslo, artinya saya hanya bisa daftar ke kampus yang ada di sekitaran Oslo saja. Tapi sebetulnya tidak masalah juga karena tinggal di ibukota lebih memudahkan akses kemana pun. 3. Ada jalan Di Norwegia juga ada kelonggaran batas waktu pendaftaran bagi pendaftar asing yang memiliki izin tinggal disini. Syaratnya, izin tinggal tersebut bersifat permanen atau dapat diperbarui. Kalau mahasiswa internasional biasanya hanya memiliki deadline di bulan Desember atau Januari, penduduk Norwegia bisa mendaftar sampai pertengahan April untuk perkuliahan semester musim gugur. Kebetulan saat ini saya sudah memiliki residence permit au pair sampai 2020. Setelah menghubungi pihak UDI yang mengurusi imigrasi, mereka mengatakan kalau saya boleh kuliah sekalian au pairing memakai permit yang sama. Kalau au pair permit yang sekarang hampir habis, saya harus segera mengajukan student permit 2-3 bulan sebelumnya. Pertanyaan lainnya tentu saja masalah biaya hidup sehari-hari. Biaya kuliah boleh gratis, tapi biaya hidup di Norwegia terkenal sangat tinggi. Gambaran kasarnya, mahasiswa asing sedikitnya harus mengantongi NOK atau sekitar 17 juta rupiah per bulan. Pihak imigrasi UDI juga menekankan bahwa untuk mendapatkan student permit, mahasiswa asing harus memiliki dana minimal sampai Juni 2019 NOK di rekening atas nama pribadi, tidak boleh disponsori kecuali beasiswa. Beruntungnya, biaya ini tidak harus serta merta berupa tabungan tapi boleh juga kombinasi dana pinjaman dari pemerintah atau surat kontrak kerja paruh waktu. FYI, mahasiswa asing di Norwegia diizinkan bekerja paruh waktu 20 jam per minggu. Contohnya saya hanya punya dana NOK di tabungan, tapi sudah mengantongi surat kontrak kerja yang gajinya selama 1 tahun adalah NOK, artinya saya bisa mengajukan study permit karena total biaya hidup sudah tertutupi sampai setahun ke depan. Masalah biaya ini juga sudah saya diskusikan dengan host family dan mereka mau membantu untuk memberikan saya pekerjaan paruh waktu. Karena mereka berpikir untuk tetap menyewa nanny, sepertinya saya masih boleh bekerja disini sampai setahun berikutnya. Bagaimana kalau mereka berubah pikiran? Artinya saya tetap harus menunjukkan bukti ke UDI bahwa saya mampu membiayai kehidupan sehari-hari. Saya masih berusaha menabung sebanyak-banyak mungkin sekarang ini. Entah berapa pun itu, rencananya ingin pinjam uang ibu saya dulu untuk menutupi sisanya saja. Lolos dapat study permit, baru saya kembalikan lagi uangnya dan mencoba mencari pekerjaan paruh waktu lain di luar. Tapi sejujurnya, saya tidak yakin memilih jalan ini karena paham soal keterbatasan finansial sang ibu juga. Kalau kalian berniat kuliah di Norwegia pakai biaya sendiri, silakan baca informasi detailnya di situs UDI. Di situs tersebut juga disebutkan bahwa mahasiswa asing harus memiliki tempat tinggal di Norwegia yang dibuktikan dengan surat kontrak atau pernyataan dari pemilik kos. Karena tahun depan kamar saya akan dirombak jadi kantor baru, makanya saya tidak bisa tinggal lebih lama dengan keluarga yang sekarang. Lagipula saya butuh privasi lebih karena bukan au pair mereka lagi. Perihal ini juga sempat saya bicarakan ke teman yang tinggal di Oslo dan doi sepakat untuk sharing cost apartemen kalau memang saya bisa studi disini. 4. Belajar bahasa lebih lama Kalau ada negara di Eropa yang saya ingin tinggali lebih lama, itu adalah Denmark atau Norwegia. Mengapa, karena dua negara ini adalah negara terlama di Eropa yang pernah saya tinggali dan paling saya kenali bahasa dan kebudayaannya. Kuliah di Denmark sangat mahal, makanya saya belum mampu lanjut kesana. Sayang juga, karena sebetulnya saya masih sangat ingin belajar bahasa Denmark. Opsi studi di Norwegia tentu saja menjadi sangat rasional dan masuk akal. Saya berpikir, kalau berkesempatan studi Master selama 2 tahun, artinya total saya tinggal disini menjadi 4 tahun. I just wonder, am I still this bad at talking Norwegian after 4 years? Mungkin saja saya makin bersemangat ingin lancar bahasa lokal karena bisa jadi modal untuk mencari pekerjaan selepas lulus kuliah. So, ini planning saya di awal tahun ini! Apapun keputusannya, saya berharap yang terbaik saja. Kalau memang jalan ini belum mulus, I would move to Plan B because it could be back home. Langkah berikutnya Daftar kuliah di kampus Norwegia 10 Tips Daftar Kuliah S1 dan S2 di Norwegia Norwegia, negara di utara Eropa dengan pesona alamnya yang indah serta kualitas hidup yang sangat baik, selalu masuk menjadi salah satu negara terbahagia di dunia. Tak hanya menarik minat banyak imigran untuk pindah dan bermukim, pesona Norwegia pun menjadikan negara ini sebagai salah satu tempat terbaik melanjutkan pendidikan. Meskipun biaya hidupnya tergolong sebagai salah satu tertinggi di dunia, namun fasilitas pendidikan yang merata dan bebasnya biaya di universitas publik menjadi magnet tersendiri bagi para mahasiswa internasional untuk berkuliah di banyak yang tahu bahwa selain kuliahnya bebas biaya, kualitas pendidikan di Norwegia juga tak kalah dengan kampus-kampus top lainnya di sekitaran Eropa. Tiap universitas memiliki konsentrasi ilmu di bidangnya masing-masing tanpa perlu berlomba siapa yang paling baik diantara semuanya. Yang saya suka, pendaftaran ke kampus-kampus Norwegia itu juga bebas biaya dan super simpel karena semua sistem sudah digital serta praktis. Bonusnya lagi, tak perlu travelling jauh untuk menikmati alamnya yang luar biasa indah, karena keluar rumah sedikit pun sudah disambut hutan yang rindang!Setiap setahun sekali, Norwegia membuka pendaftaran bagi mahasiswa internasional untuk semester musim gugur yang biasanya dibuka bulan Oktober-Desember. Beberapa kampus lainnya ada juga yang baru membuka pendaftaran Januari-Maret untuk kelas musim gugur di tahun yang sama. October is less than a month a way dan bagi kalian yang tertarik kuliah di Norwegia, berikut 10 tips yang perlu dibaca sebelum siap mengirimkan semua dokumen!1. Tentukan jurusan yang betul-betul ingin kamu pelajariMeskipun jurusannya mirip-mirip, tapi tiap kampus di Norwegia punya kurikulum yang tidak sama. Contohnya saya sekarang sedang belajar Entrepreneurship & Innovation Management di Universitas Oslo. Kalau dicek, di beberapa kampus lainnya juga ada jurusan serupa namun berbeda kualifikasi. Di Universitas Oslo, jurusan ini terfokus ke natural sciences, sementara di NTNU ke engineering dan BI Business School lebih berfokus ke ekonomi dan tiap kampus punya konsentrasi yang berbeda inilah, saya sarankan untuk memetakan jurusan yang cocok dengan minat atau pengalaman kerja kamu sebelumnya. Kamu lulusan Hukum namun punya pengalaman kerja di logistik internasional, mungkin saja memprioritaskan bidang Shipping ketimbang Public International Law. Bagi yang masih bingung ingin belajar apa, boleh juga memetakan jurusan lebih luas. Contohnya kamu lulusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan, cari akar jurusan ini yang ilmunya cocok dengan minat mu. Bisa jadi kamu juga tertarik belajar ilmu pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus atau International Education Development yang terfokus ke pendidikan di negara-negara lengkapnya, silakan buka situs Study in Norway untuk mengecek jurusan di banyak kampus sebagai panduan dalam memetakan minat dan bakat!2. Pelajari dan kunjungi semua situs kampus Norwegia yang jurusannya selaras dengan minat, bakat, pengalaman kerja, atau jurusan S1 mu Setelah tahu ingin belajar apa dan yakin jurusan tersebut tersedia di Norwegia, silakan kunjungi situs kampus tersebut satu per satu. Seperti yang saya katakan di atas, antara satu kampus dan kampus lainnya memiliki kurikulum yang berbeda meskipun nama jurusannya sama. Cari tahu semua persyaratan, nilai minimum, serta dokumen apa saja yang kamu butuhkan untuk mendaftar. Di banyak situs kampus juga biasanya sudah disediakan daftar mata kuliah yang akan diajarkan, beserta detail lengkap kredit serta bahan ajarnya. Bandingkan bahan ajar antara satu kampus dan kampus lainnya, lalu tentukan mana yang jadi prioritas, dan cek apakah kamu memenuhi kualifikasi masuk jurusan-jurusan Norwegia, sangat sulit sekali untuk pindah jurusan kalau merasa tak ingin mengambil jurusan selinier S1 terdahulu. Alternatifnya, kamu bisa melampirkan referensi dari bos jika jurusan yang akan diambil berkaitan dengan profesi kerja sebelumnya. Contohnya, kamu mungkin tak ingin lanjut ke jurusan Sastra karena punya pengalaman panjang jadi jurnalis selulus kuliah. Ketimbang lanjut S2 di Sastra, kamu sebetulnya ingin lanjut ke Media Studies. Saran saya, tanya langsung ke pengajar ataupun profesor di kampus tersebut apakah kamu berkualifikasi meskipun tak memiliki degree di jurnalistik. Mungkin saja, justru referensi dari editor di tempat kamu bekerja sebelumnya bisa memiliki bobot sebagai bahan konsiderasi dua orang terpaksa harus mengulang kembali S1 di bidang tertentu, hanya karena merasa jurusan S1-nya dulu tak punya masa depan panjang jika harus lanjut S2 di Norwegia. Bagi kalian yang tertarik S1 di Norwegia, syarat utama untuk mendaftar adalah melampirkan ijazah SMA + ijazah/bukti minimal pernah 1 tahun kuliah level S1. Syarat ini diberlakukan agar pendidikan kita setara dengan pendidikan di Norwegia. Jadi kalau kamu ingin lanjut kuliah di Norwegia selulus SMA, saya sarankan berkuliah saja dulu selama satu tahun di Indonesia sebelum lanjut ke Norwegia. Informasi lebih lanjut untuk kuliah S1, silakan kunjungi situs NOKUT dan NUCAS The Norwegian Universities and Colleges Admission Service.3. Cek berapa banyak uang yang harus di deposito sebagai jaminanSebagai mahasiswa internasional, kita wajib melampirkan bukti finansial sebagai jaminan bisa berkuliah di Norwegia. Uang jaminan ini ditentukan berdasarkan biaya hidup di Norwegia selama 1 tahun tinggal. Setiap tahun, pihak imigrasi selalu mengubah biaya tersebut dan saya sangat menyarankan untuk mengecek langsung ke situs imigrasi UDI. Contohnya untuk tahun 2020, biaya jaminan yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa internasional adalah NOK sekitar 205 juta Rupiah. Kalau kampus incaran kalian menerapkan biaya kuliah, jumlah biaya kuliah selama 1 tahun juga harus dihitung di luar biaya jaminan banyak sekali pertanyaan mengenai biaya jaminan ini seperti; apakah boleh jika ditanggung sponsor, apakah uang tersebut harus diendapkan sampai kuliah selesai, atau apakah uang tersebut boleh diambil pertama, uang tersebut harus ada di tabungan atas nama kamu sendiri. Jadi misalnya kamu baru ingin daftar kuliah dan wajib melampirkan bukti finansial sebagai syarat pendaftaran. Di tahap ini, kamu boleh meminta bantuan sponsor untuk menjamin uang tersebut dengan hanya mengisi formulir tertentu dan melampirkan bukti tabungan pihak sponsor. Tapi kalau dinyatakan diterima di kampus tersebut, si sponsor harus sesegera mungkin mentransfer semua uang jaminan ke rekening kampus. Tujuan untuk apa, agar uang tersebut terlampir atas nama kamu pribadi sebagai syarat mengajukan study permit dan visa ke setibanya di Norwegia dan punya bank lokal atas nama pribadi, pihak kampus juga akan sesegera mungkin mentransfer semua uang tersebut ke rekening kamu. Jadi tidak sama seperti kampus-kampus di Eropa Barat yang uangnya akan ditransfer setiap bulan, kamu akan memiliki semua uang yang dideposito sebagai bekal hidup selama setahun. 4. Cek apakah kamu memerlukan sertifikat bahasa InggrisYang ini juga banyak tak tahu. Padahal kalau kamu tahu dan berkualifikasi, bisa menghemat waktu dan biaya untuk tes kemampuan bahasa. Kita sejatinya tahu bahwa momok paling menakutkan untuk kuliah di luar negeri adalah melampirkan sertifikat kemampuan bahasa yang nilainya harus memenuhi standar. Padahal, ada syarat yang memungkinkan kita untuk mendapatkan pengecualian tanpa melampirkan sertifikat tersebut!Silakan cek bagian persyaratan bahasa di situs kampus, lalu lihat apakah kamu bisa mendapatkan pengecualian. Pengecualian ini contohnya, kamu sudah pernah kuliah minimal 1 tahun atau S1 full-time di negara yang bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris, seperti Australia, Inggris, Irlandia, Kanada, dan Amerika Serikat. Atau kamu juga bisa mendapatkan pengecualian jika pernah kuliah S1 atau S2 di Indonesia atau negara lain yang bahasa pengantar kuliahnya adalah bahasa Inggris. 5. Terjemahkan semua dokumen ke penerjemah tersumpahKarena sifatnya akademis, terjemahkanlah semua dokumen seperti ijazah dan transkrip nilai ke penerjemah tersumpah. Carinya dimana, Googling! Ada banyak sekali penerjemah tersumpah di Indonesia yang jasanya bisa kamu temukan di internet. Harganya pun tak sama di semua tempat, namun berkisar antara 100-200 ribu Rupiah per bedanya apa antara penerjemah tersumpah dan penerjemah biasa? Penerjemah tersumpah adalah orang-orang yang telah lulus dari ujian kualifikasi penerjemahan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia dengan nilai A. Dengan kelulusan ini, para penerjemah tersumpah akan diambil sumpahnya oleh Gubernur DKI Jakarta dan pengukuhan dilakukan melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta. Terjemahan tersumpah diakui sebagai terjemahan yang diterima secara resmi dari dokumen hukum atau dokumen apapun yang perlu diterima dalam situasi hukum, seperti akta kelahiran, deklarasi akademis, rapor, dan lain ke kualitas hasil terjemahan, sebetulnya sangat subjektif karena tidak ada jaminan hasil terjemahan penerjemah tersumpah lebih baik dari hasil terjemahan penerjemah biasa. Perbedaan hanya terletak pada aspek legalitas dokumen tersebut dengan pembubuhan tanda tangan dan stempel resmi di tiap halaman. Saya sudah tiga kali memakai jasa penerjemah tersumpah dan harus bolak-balik minta koreksi karena bahasa akademik yang mereka gunakan saat menerjemah mata kuliah saya kurang tepat. Harganya pun juga tidak terlalu beda dari penerjemah terbiasa hanya karena mereka sudah disumpah. But again, kalau kalian berniat kuliah di luar negeri, gunakanlah jasa penerjemah tersumpah agar hasil terjemahan yang dihasilkan legal dan sama dengan isi dokumen Persiapkan CV, surat motivasi yang baik, serta lampiran akademik lainnyaUntuk mendaftar ke kampus di Norwegia, kamu tak hanya butuh dokumen kelulusan semisal ijazah dan transkrip saja, namun juga tambahan dokumen lainnya. Untuk beberapa jurusan, kamu bahkan diharuskan menyertakan CV yang sifatnya akademis ketimbang profesional. CV ini tak hanya menjelaskan tentang daftar riwayat kerja mu terdahulu, tapi juga judul skripsi, konsentrasi ilmu, kegiatan ekstrakurikuler yang pernah kamu ikuti, serta daftar referensi dosen atau bos terdahulu. Saya sangat menyarankan mencari contoh CV akademis via internet, ketimbang asal tulis. Isi CV ini sangatlah berbeda dari CV lain yang mungkin selama ini kamu tahu. Panjangnya maksimal 2 halaman dan desainnya lebih simpel ketimbang jenis CV profesional dengan warna serta desain yang adalah surat motivasi yang mesti kamu tulis untuk mendeskripsikan minat serta bakat dalam satu halaman penuh. Surat motivasi ini punya bobot yang cukup berat mengingat banyak jurusan di Norwegia super kompetitif karena banyak sekali pelamarnya. Profesor saya di kampus, betul-betul membaca satu per satu surat motivasi yang masuk untuk mengetahui seserius apa si pendaftar terhadap jurusan yang ingin ia yang bertanya, apakah surat motivasi ini harus dibuat satu per satu untuk tiap jurusan, ataukah cukup satu saja. Saya sarankan, tulislah surat yang berbeda untuk tiap jurusannya. Tahun lalu saya melamar ke tiga jurusan berbeda yang masing-masing jurusan punya motivasi berbeda pula. Luangkan waktu yang cukup saat menulis surat ini dan sering-seringlah meminta pendapat teman, keluarga, atau guru bahasa Inggris untuk mengecek grammar error. Karena sifatnya juga personal, tanyalah pada diri mu sendiri tentang apa yang bisa kamu jual dari potensi yang kamu punya serta apa yang ingin kamu capai atau harapkan saat belajar di kampus kampus di Norwegia tak mewajibkan calon pendaftar menyertakan referensi dari dosen pembimbing, tapi kamu boleh saja meminta surat rekomendasi dari dosen atau bos terdahulu. Beberapa jurusan bahkan menjadikan surat ini sebagai bahan pertimbangan saat menyeleksi para pendaftar. Surat rekomendasi juga dapat menjelaskan lebih konkrit tentang skill dan pengalaman kerja yang tak cukup diceritakan dalam surat tambahan lain adalah silabus kuliah di jurusan mu sebelumnya. Menurut saya, syarat ini sangat membebankan mengingat mayoritas kampus di Indonesia tidak memiliki struktur mata kuliah seperti di Norwegia yang sangat transparan dan lengkap menjelaskan tentang jumlah kredit, tujuan pembelajaran, serta detail bahan ajar lainnya. Kalau pun ingin meminta silabus tersebut, kita harus menghubungi dosennya langsung dan menerjemahkan semua konten ke bahasa Inggris. Mengapa silabus ini dibutuhkan, untuk melihat seberapa liniernya mata kuliah S1 kita dengan mata kuliah di kampus Norwegia. Contohnya, kamu ingin melamar S2 di jurusan Fisika. Tapi apakah semua mata kuliah yang kamu pelajari saat S1 kreditnya memenuhi kualifikasi, itu yang pihak juri tak tahu hanya dari melihat transkrip mu. Makanya dengan bantuan silabus tersebut, pihak juri lebih jelas menyeleksi apakah mata kuliah yang sudah kamu pelajari kreditnya bisa Usahakan mendaftar ke lebih dari satu tempatUntuk orang cerdas sekelas Maudy Ayunda pun, tetap memilih Harvard sebagai kampus cadangan jikalau tak diterima di Stanford. Sama halnya jika kamu ingin mendaftar kuliah ke Norwegia, saya menyarankan untuk melamar ke lebih dari satu tempat untuk jaga-jaga. Saya tahu, mungkin kamu cenderung ingin kuliah di satu kampus tertentu. But you never know. Beberapa jurusan super kompetitif dan hanya berapa persennya saja yang diterima. Contohnya di bawah ini adalah data dari jurusan International Business and Marketing di NTNU untuk tahun 2019. Pada tahun tersebut, jumlah pelamar yang mendaftar adalah 735 orang, dengan percentage rate diterima hanya 90 orang atau 12 persen. Dari 90 orang ini, 65 orang menerima offer namun akhirnya yang show up sejak hari pertama menjadi 55 orang dari itu, di step pertama di atas saya sudah menyarankan untuk memetakan potensi mu lewat jurusan potensial yang ingin kamu pelajari nantinya. Contohnya kamu lulusan Sosial Politik yang sangat tertarik lanjut S2 di Global Development. Meskipun kamu sudah sangat yakin akan diterima di kampus A, tetap ada baiknya mencari cadangan lain di kampus B atau C. Mungkin saja kampus B dan C tak punya jurusan yang kamu inginkan, tapi carilah jurusan lain yang tetap menarik minat mu. Bisa jadi kamu tertarik belajar European Studies di kampus B atau Gender Studies di kampus mendaftar kuliah tahun lalu, saya sengaja memilih 3 kampus dengan jurusan yang berbeda-beda. Saya lulusan Fisika, tapi tak mau lagi belajar Fisika dan ini jadi tantangan berat mengingat saya tak bisa seenaknya banting setir ke jurusan lain. Tapi untuk jaga-jaga, saya memetakan minat lebih luas dengan menghubungkan jurusan tersebut ke pekerjaan dengan banyak kampus di Eropa lainnya, di Norwegia, kamu bisa mendaftar ke banyak kampus secara gratis! Tak perlu rugi juga menyebar aplikasi kemana-mana karena pendaftarannya tak dipungut biaya apapun dan yang kamu perlu lakukan hanya mengirim semua dokumen via digital. Kecuali kamu lulusan dari kampus dari beberapa negara yang lebih spesifik semisal Cina, maka dokumen harus dikirimkan langsung via pos dari kampus Masuk tanpa tesSatu lagi pertanyaan yang sering ditanyakan, yaitu apakah ada ujian seleksi masuk ke kampus di Norwegia? Jawabannya, tidak ada! Meskipun baru akan memulai S1 di Norwegia, satu-satunya seleksi yang akan disaring adalah lewat nilai transkrip ijazah serta surat motivasi yang kamu lampirkan. Perlu diingat juga bahwa untuk S1 berbahasa Inggris, kamu tetap akan bersaing dengan para pendaftar internasional lainnya. Sementara jika tertarik masuk ke jurusan berbahasa Norwegia, kamu wajib melampirkan sertifikat bahasa Norwegia seminimal-minimalnya level B2 untuk S1 dan C1 untuk S2. Untuk mendaftar kuliah S1 berbahasa Norwegia, beberapa jurusan menerapkan poin yang jumlahnya dihitung berdasarkan banyak faktor, contohnya umur, gender, dan transkrip untuk jurusan seni seperti fine art atau arsitektur, ada tambahan portofolio yang harus kamu lampirkan. Portofolio ini adalah nilai jual ke pihak juri untuk mengetahui apakah karya mu masuk kualifikasi jurusan tersebut. Beberapa kampus di Norwegia juga menggelar wawancara bagi para pendaftar yang karyanya butuh deskripsi lebih mendalam. Lalu kalau tertarik masuk ke jurusan musik, akan ada audisi tambahan untuk lebih mengetahui kompetensi mu memainkan alat berminat lanjut S2 ke jurusan Bisnis dan Manajemen, maka salah satu tes tambahan yang harus kamu lakukan adalah mendapatkan skor GMAT. Tes ini sering digunakan sebagai syarat masuk perguruan tinggi yang berfokus ke analisa tabel, logika, dan kemampuan penalaran Matematika. Skor GMAT diberikan dalam nilai 200-800 dan digunakan sebagai kriteria untuk mengevaluasi pendaftar serta mengukur kemampuan khusus yang penting dalam studi manajemen. Untuk masuk ke jurusan Bisnis, skor GMAT yang kamu butuhkan seminimalnya good to know your competitors dan melihat seberapa kompetitifnya jurusan yang kamu lamar dari situs database NSD. Situsnya menggunakan bahasa Norwegia, tapi dari sana kamu bisa mengecek berapa persenkah peluang mu untuk mendapatkan offer di jurusan tersebut. Meskipun tercantum hanya menerima 25 orang saja per tahun, namun pihak jurusan biasanya akan memberikan study offer ke lebih dari 25 orang. Kalau memang tak menemukan jumlah resmi berapa orang yang diterima setiap tahun, saya sarankan segera menanyakan langsung ke administrasi Pastikan mendaftar beasiswa tepat waktuKarena belajar di kampus publik Norwegia itu bebas biaya kuliah, maka tidak ada beasiswa yang disediakan bagi mahasiswa internasional. Untuk beberapa kampus swasta berbayar, ada program beasiswa tertentu yang disediakan secara parsial dengan memotong sekian persen biaya far, tidak banyak program beasiswa penuh yang saya tahu selain mencoba melamar beasiswa dari pemerintah Indonesia. Selain mempersiapkan semua dokumen untuk mendaftar kuliah, tetap persiapkan semua hal yang kamu butuhkan jika berminat mencari beasiswa ini. Keep an eye semua kesempatan yang bisa kamu dapatkan, tanpa terburu-buru terkejar Banyak-banyak BACA dan tanya ke institusi terkait!Tak ada tip lain yang bisa saya berikan selain be active!! Keseringan, semua informasi yang kamu butuhkan itu sudah tersedia di internet. Situs kampus di Norwegia pun sudah super lengkap menyediakan banyak informasi penting bagi para mahasiswa internasional mulai dari syarat pendaftaran, cara mendapatkan study permit, hingga masalah biaya bulanan dan housing. Baca, baca, dan baca semua tautan yang mengandung informasi tersebut!Kalaupun tak menemukan jawaban atas banyak pertanyaan, jangan ragu untuk segera menghubungi langsung kampus terkait atau para pengajar di jurusan tersebut. Alamat email semua dosen, periset serta profesor bisa ditemukan dengan sangat mudah via situs kampus. Jangan ragu untuk menghubungi mereka dan menjelaskan tentang motivasi mu masuk ke jurusan tersebut, tanpa perlu pusing-pusing memikirkan masalah tata bahasa karena orang Norwegia itu super simpel tanpa hierarki. Please upgrade your Googling skill dan berhentilah bertanya hal-hal standar ke orang awam yang sebetulnya pertanyaan tersebut sudah terjawab di situs kampus incaran mu!Dari banyak tips yang sudah saya berikan di atas, semoga bisa membantu mu mempersiapkan semua hal sebelum mendaftar kuliah ke Norwegia! Ingat, yang ingin kuliah di luar negeri itu tak hanya kamu sendiri. Banyak orang Indonesia bermimpi bisa lanjut kuliah di negeri nan dingin di Eropa Utara ini. Namun yang membedakan mimpi ini tercapai atau tidak, salah satunya adalah usaha dalam merealisasikan mimpi from now on, stop cuma bermimpi dan persiapkan semuanya dengan maksimal! Petakan kemampuan, rajin mengunjungi situs kampus pilihan, latihan membuat surat motivasi, cari beasiswa atau semakin giat menabung, hingga aktif mengecek informasi tentang biaya hidup dan kultur di Norwegia, meskipun kamu sendiri belum tahu akan diterima atau tidak. Kalau kebetulan menemukan orang yang sedang berkuliah di jurusan yang ingin kamu ambil, it might be better to ask apa saja pengalamannya belajar selama ini. Tapi tentu saja, jangan manja menanyakan semua hal karena tak semua orang juga nyaman memberikan banyak informasi secara detail. Good luck for your admission!