4Sifat Wajib dan 4 Sifat Mustahil Rasul, Juga Memiliki Sifat Jaiz. Miftah H. Yusufpati Sabtu, 25 Desember 2021 - 08:49 WIB. loading Rasul memiliki sifat wajib sekaligus memiliku sifat mustahil. Selain itu, juga memiliki sifat jaiz. (Ilustrasi : Ist) Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT. Rasul pun memiliki sifat-sifat yang melekat pada I 41 Sifat Ilahiyyah ( 20 Sifat Wajib Allah,20 Sifat Mustahil Allah, dan 1 Sifat Jaiz bagi Allah SWT) A. 20 Sifat Wajib bagi Allah dan Artinya/Terjemahnya 1. Wujud = ada 2. Qidam = terdahulu 3. Baqa’= kekal 4. Mukhalafatu lil hawadist = berbeda dengan yang baru/berbeda dengan makhluk 5. Qiyamuhu binafsih = berdiri sendiri 6. Wahdaniyah = esa Kalamartinya berkata kata mustahil bisu atau tidak berkata kata (QS. An-Nisa : 164). Qhodiran artinya maha berkuasa mustahil lemah . Sewajarnya kita bersifat tawadhi, tidak takabur serta merasa takut kepada Allah SWT; Muridan artinya yang berkehendak mustahil tidak berdaya. Bersyukur atas nikmat Allah SWT, dan sabar atas segala musibah Mengetahuisifat-sifat Allah SWT adalah salah satu bentuk ketaatan kita sebagai umatnya. Ketahui juga seperti apa sifat mustahil bagi Allah. 24 Februari 2022. Ketahui 20 Sifat Mustahil bagi Allah SWT, agar Kita Semakin Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan. 77 Kata Mutiara untuk Anak yang Berisi Nasihat Bijak dan Ungkapan Penuh Kasih 100Kata Sifat Bahasa Arab Yang Wajib Kita Ketahui Dan Hafalkan Youtube from wajib bagi allah beserta artinya dan arabnya. sifat mustahil bagi allah beserta arti dan arabnya sabda hairus. 20 sifat wajib dan mustahil bagi allah beserta arti dan dalilnya written by ejuna friday, february 14, 2020 add comment muslim wajib tahu SifatWajib Bagi Allah SWT. Ada 20 sifat wajib allah yang tentunya wajib untuk diketahui oleh seluruh umat Islam di dunia. Sifat-sifat tersebut di antaranya adalah : Wujud / Ada. Dalam hal ini, Allah itu ada bukan karena ada yang menciptakannya, melainkan Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Dalil Aqli. Mungkinkita bisa berbohong kepada manusia, seperti orang tua, guru, atau teman. Akan tetapi kita tidak akan bisa berbohong kepada Allah SWT 13. Kalam ( Berbicara / Berfirman ) Allah SWT bersifat kalam artinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya Jumlahsifat-sifat kesempurnaan Allah SWT. Allah adalah Tuhan yang memiliki kesempurnaan dengan sifat-sifat-Nya, diantaranya : a. Sifat wajib , yaitu sifat yang pasti ada pada Allah SWT. b. Sifat Mustahil, yaitu sifat-sifat yang tak mungkin dimiliki atau terjadi pada Allah SWT. c. Sifat Jaiz, yaitu sifat yang mungkin bagi Allah untuk berbuat buktibahwa Allah bersifat “Kalam” dengan adanya…14. lafaz diatas adalah dalil naqil yang - Brainly.co.id; 20 Sifat Mustahil Allah SWT, Lawan dari Sifat Wajib Allah Lengkap Arti dan Penjelasan Dalil Al-Quran - Bangkapos.com. Nama ilmu ini yaitu ilmu Tauhid, ilmu Kalam, ilmu Sifat, ilmu Ussuluddin, ilmu Aqidul Iman - PDF Download SamakanAllah dengan makhluk adalah syirik. Sifat Mustahil Allah - Taa'dud. Erti taa'dud ialah berbilang-bilang atau lebih dari satu. Mengatakan bahawa Allah itu bersifat berbilang-bilang samalah seperti mengatakan bahawa Allah tidak esa atau tidak tunggal (satu). Iktikad bahawa Allah itu berbilang-bilang adalah seperti berikut:-. 4GGUM. Berbagai sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT ilustrasi al-quran Productions Allah SWT merupakan Tuhan semesta alam yang Maha Sempurna dan Maha Esa. Dalam kebesaran-Nya, Allah SWT mempunyai tiga jenis sifat, yakni sifat wajib, sifat jaiz, dan sifat orang beriman, kita perlu mengetahui sifat mustahil bagi Allah SWT karena sifat mustahil ini tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Mengimani hal ini tentunya masuk ke dalam rukun imam yang pertama, yakni iman kepada Allah SWTJika kamu masih belum mengetahui sifat-sifat yang mustahil bagi Allah SWT, IDN Times menyediakan penjelasan lengkapnya berikut ini. Yuk, ketahui lebih banyak!1. Adamilustrasi Al-Qur'an IDN Times/RochmanudinAdam memiliki arti 'tidak ada'. Allah SWT memiliki sifat mustahil adam karena Allah tidak mungkin tidak ada karena seluruh semesta alam dan isinya merupakan ciptaan Allah SWT. Hal ini tercantum dalam surat An-Nahl ayat 3, yakni "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan." QS. An-Nahl 3 Selain itu, hal ini juga ada di dalam surat Al A’raf ayat 54 yang berbunyi "Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam." QS. Al A’raf 54 2. HudusSifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah hudus atau 'baru'. Hal ini memiliki arti bahwa Allah sudah ada sebelum seluruh makhluk hidup dan ciptaan-Nya ada di alam semesta. Hal ini dikarenakan karena Allah bersifat qidam atau Al-Quran yang menerangkan bahwa Allah SWT bersifat qidam atau sudah ada sebelum seluruh makhluk hidup ada di alam semesta adalah QS. Al-Hadid ayat 3, yakni sebagai berikut. "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." QS. Al-Hadid 3 3. FanaFana memiliki arti 'binasa, rusak, atau tidak kekal'. Allah SWT mustahil memiliki sifat fana karena Allah bersifat abadi dan kekal. Hal ini tercantum dalam Surat Ar-Rahman ayat 27, yakni "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." QS. Ar-Rahman 27 4. Mumassalatu lil HawadisAllah SWT sangat mustahil untuk memiliki sifat mumassalatu lil hawadis. Sifat ini memiliki arti 'serupa dengan makhluk-Nya'. Allah SWT merupakan dzat Maha Esa dan Maha Sempurna yang berbeda dengan manusia. Hal ini tercantum dalam surat Al Ikhlas ayat 4, yakni "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." QS. Al-Ikhlas 4 Baca Juga Perbedaan Salat Gaib dan Salat Jenazah 5. Muhtajun Ligarihiilustrasi Al-Qur'an BurhanMuhtajun ligairihi merupakan sifat mustahil bagi Allah SWT yang memiliki arti 'berdiri dengan yang lain'. Allah tidak membutuhkan bantuan dan berdiri sendiri karena memiliki sifat qiyamuhu binafsihi, yang berarti Allah Maha Sempurna dan Maha Berdiri ini tercantum dalam surat Al-Ankabut ayat 6, yakni"Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam." QS. Al-Ankabut 66. Ta'addudTa'addud memiliki arti 'berbilang'. Allah tidak memiliki sifat ta'addud karena Allah Maha Esa atau tunggal. Hal ini tercantum dalam keseluruhan surat Al-Ikhlas, yakni sebagai berikut. Katakanlah Muhammad, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." Al-Ikhlas ayat 1-4 7. AjzunAllah yang Maha Esa memiliki sifat mustahil ajzun atau 'lemah'. Sifat mustahil ini tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 20, yakni sebagai berikut. "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." QS. Al-Baqarah 20 8. KarahahKarahah memiliki arti 'terpaksa'. Sifat ini mustahil dimiliki Allah karena Allah SWT bersifat iradat atau 'berkehendak'. Bila dijabarkan, ini memiliki arti tidak terpaksa dalam melaksanakan kehendak, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki." QS. Al-Buruj 16 9. Jahlunilustrasi Al-Qur'an jahlun atau 'bodoh' sangat mustahil dimiliki bagi Allah SWT karena Allah Maha Mengetahui keseluruhan yang ada di dunia dan seluruh alam semesta. Hal ini tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 18, yakni "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Hujurat 18 10. MautunAllah bersifat abadi atau kekal. Maka dari itu, sifat mustahil berikutnya adalah mautun atau 'mati'. Berikut ini ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa Allah hidup dan tidak mati. "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya." QS. Al-Furqan 58 11. SummunAllah memiliki sifat Maha Mendengar dan sangat mustahil untuk memiliki sifat summun atau 'tuli'. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 127 "......Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." QS. Al-Baqarah 127 Baca Juga Takbiratul Ihram Bacaan, Doa Iftitah, dan Keutamaannya 12. UmyunIlustrasi Al-Quran dan Tasbih mustahil berikutnya adalah umyun atau 'buta'. Allah tidak buta dan Maha Melihat. Segala sesuatu yang ada di alam semesta tak ada yang luput dari penglihatan-Nya. Allah berfirman "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Hujurat 18 13. BukmunSelanjutnya, Allah mustahil memiliki sifat bukmun atau 'bisu'. Seluruh wahyu dan firman Allah SWT berikan langsung kepada Nabi dan Rasul-Nya. "....Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung." QS. An-Nisa 164 14. AjzanAllah Maha Berkuasa dan tidak mungkin memiliki sifat ajzan atau 'lemah'. Allah tidak memerlukan bantuan dari siapa pun karena memiliki sifat Maha Esa. Sifat ini tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 20 berbunyi “Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” QS. Al Baqarah 20 15. KarihanIlustrasi Al-Quran IDN Times/RochmanudinAllah SWT memilki sifat mustahil karihan atau 'maha terpaksa'. Hal ini merupakan sifat yang mustahil karena Allah SWT bersifat Maha Berkehendak. Semua terjadi atas kehendak Allah SWT. Sifat ini dituliskan dalam Surat Hud ayat 107 berbunyi “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain. Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” QS. Hud 107 16. JahilunSelanjutnya, Allah sangat mustahil memiliki sifat jahilun atau 'bodoh'. Semua ilmu dan pelajaran yang kita dapatkan bersumber pada Allah SWT. Sifat ini tercantum dalam Surat An Nisa ayat 176, yakni Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah yaitu, jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya saudara perempuannya itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi seluruh harta saudara perempuan, jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka ahli waris itu terdiri dari saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan hukum ini kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. An Nisa 176 17. MayyitunMayyitun atau 'mati' merupakan sifat mustahil bagi Allah SWT. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan sifat Allah SWT yang sesungguhnya yakni kekal, abadi, tidak ada awal atau akhir. Hal ini tercantum dalam Surat Al-Furqan ayat 58, yakni “Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya,” QS. Al Furqan 58 18. Asammaquran Maha Mendengar tentang apa yang terjadi di alam semesta. Karena itu, Allah tidak memiliki sifat assama atau 'tuli'. Allah dapat mendengar yang tidak kita dengar dan mustahil untuk bersifat tuli. Hal ini tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 256, yakni “Tidak ada paksaan dalam menganut agama Islam, sesungguhnya telah jelas perbedaan antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah 256 19. A'maAllah memiliki sifat Maha Melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali, termasuk apa yang ada di dalam hati. Mustahil bagi Allah untuk memiliki sifat a'ma atau 'buta'. Hal ini tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 18, yakni “Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Hujurat 18 20. AbkamaTerakhir, Allah mustahil untuk memiliki sifat abkama atau 'bisu'. Allah memiliki sifat Maha Berfirman atau mutakalliman. Sifat ini tercantum dalam Surat An Nisa ayat 164, yakni “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul la-in yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” QS. An Nisa 164 Itu dia sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT yang wajib diketahui umat muslim. Ketahuilah bahwa Allah Maha Esa dan Maha Besar. Semoga bermanfaat! Baca Juga Bacaan Iqomah untuk Menyerukan Salat Berita Terkini Lainnya * Gambar Sekadar Hiasan Mengucapkan kalimah syahadah yang pertama menunjukkan pengakuan tauhid kita. Ertinya, seseorang muslim hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Manakala kalimah syahadah yang kedua pula menunjukkan pengakuan kita ke atas Muhammad sebagai Rasulullah. Allah adalah Tuhan dalam erti sesuatu yang menjadi motivasi ulung lantas menjadi tujuan hidup bagi seseorang. Tak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Al-Baqara 18 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat], dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Hasr 18 Sebagai umat Islam, meyakini adanya Allah SWT dan mengetahui sifat-sifatnya adalah amat mustahak agar dapat menjadi mukmin sejati. Dengan modal iman inilah kita akan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. A. Pengertian Iman kepada Allah SWT Iman menurut bahasa ertinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman menurut istilah adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dikerjakan dengan anggota badan. Hal ini sesuai Hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.” HR Thabrani Dari penjelasan Hadis di atas dapat disimpulkan bahawa iman kepada Allah SWT memerlukan tiga unsur anggota badan yang tidak boleh dipisahkan satu sama lainnya, iaitu hati, lisan dan anggota badan. Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar. Tanpa adanya iman kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada yang lain, seperti beriman kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul Allah dan hari kiamat. Firman Allah SWT “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” Nisa 136 B. Sifat-Sifat Allah SWT Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh alam beserta isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan bagi-Nya. Sebagai muslim yang beriman, wajib mengetahui sifat-sifat tersebut. Sifat wajib, ertinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT – Sifat wajib Allah berjumlah 13 manakala 7 lagi sifat wajib yang digambarkan dengan keadaan Allah SWT menjadikan jumlah kesemuanya 20. Sifat mustahil, ertinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT – Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib. Jumlahnya pun sama dengan jumlah sifat wajib bagi Allah SWT. Sifat jaiz, ertinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. – Ertinya Allah berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu “Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu.” C. Dalil Naqli tentang Sifat-Sifat Allah SWT Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20 Wujud Ada Adanya Allah itu bukan kerana ada yang mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Sifat mustahil-Nya adalah Adam yang bererti tidak ada. Untuk itulah kita tidak boleh meragukan atau mempertanyakan keberadaanNya. Keimanan seseorang akan membuatnya dapat berfikir dengan akal sihat bahawa alam semesta beserta isinya ada kerana Allah yang menciptakannya. “Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakan-Nya pula matahari, bulan dan bintang-bintang masing-masing tunduk kepada semua perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam“ … QS. Al-A’raf 54 Kepercayaan ada dan tidak adanya Allah SWT bergantung pada manusia itu sendiri yang boleh menggunakan akal sihatnya, sebagai bukti dengan adanya alam beserta isinya. Jika kita perhatikan, maka dari mana alam semesta itu berasal ?Siapakah Dia Yang Maha Kuasa dan Maha Agung itu ?Dialah Allah SWT yang Maha Suci dan Maha yang mengadakan segala sesuatu di alam ini, termasuk diri kita. Selain melihat alam semesta, kita juga dapat melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya, seperti manusia dengan segala perlengkapan hidupnya di dunia ini. Tentu kita boleh berfikir bahawa semua yang ada pasti ada yang menciptakan, iaitu Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT. Terkait dengan hal ini Allah SWT berfirman “Dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Dan Dialah yang menciptakan serta mengembangbiakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dihimpun. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan Dialah yang mengatur pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak berfikir?” … Muminun 78-80 Qidam Dahulu atau Awal Sifat Allah ini menandakan bahawa Allah SWT sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Dia ciptakan. Sifat mustahil-Nya adalah Hudus yang ertinya baru. Allah SWT tidak berpermulaan sebab sesuatu yang berpermulaan itu adalah baru dan sesuatu yang baru itu namanya makhluk yang diciptakan. Allah SWT bukan makhluk malah Dia adalah Khalik Maha Pencipta. Oleh kerana itu Allah SWT wajib bersifat Qidam. Firman Allah SWT “Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu“ … QS. Al-Hadid 3 Adanya Allah itu pasti lebih awal daripada makhluk ciptaan-Nya. Seandainya keberadaan Allah didahului oleh makhluk-Nya, maka semua ciptaan Allah ini akan hancur berantakan. Hal ini tentu mustahil bagi Allah kerana Allah Maha pencipta, tidak mungkin ciptaannya lebih dahulu ada daripada yang menciptakan.. Baqa’ Kekal Kekalnya Allah SWT… Dia tiada berkesudahan atau penghabisan. Dia sentiasa ada. Sifat mustahilnya adalah Fana’ ertinya rosak atau binasa. Semua makhluk yang ada di alam semesta seperti manusia, binatang, tumbuhan, planet, bintang dan black hole pasti akan rosak atau binasa sehingga disebut bersifat baru sebab ada awal dan ada akhirnya. Manusia betapapun gagah perkasa dirinya, wajah elok nan rupawan, suatu saat akan menjadi tua dan mati. Demikian halnya dengan tumbuhan yang semula tumbuh subur maka lama kelamaan akan layu dan mati. Sungguh betapa hina dan lemahnya kita nak berbangga diri di hadapan Allah SWT. Betapa tidak patutnya kita berbangga diri dengan kehebatan yang kita miliki kerana segala kehebatan itu hanyalah bersifat sementara. Hanya Allah SWT Sang Pencipta yang bersifat kekal. Firman Allah SWT “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan“ … QS. Ar-Rahman 26-27 Mukhalafatu lil hawadits berbeza dengan ciptaanNya Berbeza dengan semua yang baru makhluk. Sifat mustahil-Nya adalah Mumasalatu lil hawadisi yang ertinya serupa dengan segala yang baru makhluk. Sifat ini menunjukkan bahawa Allah SWT berbeza dengan hasil ciptaan-Nya. Cuba kita perhatikan tukang jahit hasil baju yang dijahit sendiri tidak mungkin sama dengan tukang jahitnya. Begitu juga dengan tukang pembuat sepatu tidak mungkin sama dengan sepatu yang dibuatnya, bahkan robot yang paling canggih dan mirip manusia sekalipun tidak akan sama dengan manusia yang membuatnya. Firman Allah SWT “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat“ … QS. Asy-Syura 11 Senada dengan ayat tersebut Allah SWT juga berfirman dalam ayat yang lain yang berbunyi “……….Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan DiaAllah.” … QS Al Ikhlas 4 Dari dua ayat di atas dapat diambil pelajaran bahawa yang dimaksudkan dengan tidak setara itu adalah tentang keagungan, kebesaran, kekuasaan dan ketinggian sifat-Nya. Tidak satu pun dari makhluk-Nya yang menyerupai-Nya.. Qiyamuhu binafsihi Allah berdiri sendiri Qiyamuhu Binafsihi bererti Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa memerlukan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan. Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini kerana kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun. Sifat mustahil-Nya adalah Ihtiyaju lighairihi, yang ertinya memerlukan bantuan yang lain. Berbeza sekali dengan manusia, manusia hidup di dunia ini tidak mampu hidup sendiri-sendiri. Mereka pasti saling memerlukan di antara satu dan yang lainnya kerana mereka makhluk yang diciptakan, sedangkan Allah SWT adalah Maha Pencipta. Firman Allah SWT “Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri.” QS Ali Imran2 Sedarlah ternyata kita ini makhluk yang sangat lemah karena tidak mampu hidup tanpa bantuan orang lain dan makhluk lain. Akan tetapi, sebagai manusia kita juga harus memiliki sifat mandiri supaya tidak keterlaluan sangat bergantung pada orang lain. Wahdaniyah Esa atau Tunggal Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa., baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, mahupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain menjadi satu. Berbeza dengan makhluk, makhluk diciptakan dari berbagai unsur, seperti wujudnya manusia, ada tulang, daging, kulit dan seterusnya. Esa sifat-Nya bererti semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada makhluk-Nya, seperti marah, malas dan sombong. Esa perbuatan-Nya bererti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan makhluk apapun dan tanpa memerlukan proses atau waktu. Allah SWT berbuat kerana kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang. Sifat mustahil-Nya adalah Ta’adud yang ertinya berbilang atau lebih dari satu. Allah SWT mustahil tidak mungkin lebih dari satu. Seandainya lebih dari satu pasti terjadi saling bersaing dalam menentukan segala sesuatunya, kalau terjadi demikian pasti alam semesta tidak akan terwujud. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini ”Katakanlah Muhammad. Dialah Tuhan Yang Maha Esa . Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada_Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” … QS Al Ikhlas 1-4 Meyakini ke-Esa-an Allah SWT merupakan hal yang paling prinsip. Seseorang dianggap muslim atau tidak, bergantung pada pengakuan tentang ke-Esa-an Allah SWT. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara bersaksi terhadap Allah SWT, iaitu dengan membaca syahadat tauhid yang berbunyi “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah.” Qudrat Berkuasa Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri mahupun terhadap makhluk-Nya. Berbeza dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi. Sifat mustahil-Nya adalah Ajzu, yang ertinya lemah. Allah SWT tidak mungkin bersifat lemah. Bagi Allah SWT, jika sudah berkehendak melakukan atau melakukan sesuatu, maka tidak ada satu pun yang mampu atau dapat menghalang-Nya. Dengan demikian, Allah SWT tetap bersifat kudrat kuasa dan mustahil bersifat ajzu lemah. Firman Allah SWT “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu“ … QS. Al-Baqarah 20 Sungguh tidak patut manusia bersifat sombong dengan kekuasaan yang kita miliki kerana sebesar apapun kita rasa kuasa kita, Allah SWT pasti lebih kuasa. Oleh kerana itu, kita sebagai hamba Allah yang hidup di muka bumi harus berkerja, berfikir, dan berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Iradat Berkehendak Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari siapa pun. Apapun yang Allah SWT kehendaki pasti terjadi, begitu juga setiap yang Allah SWT tidak kehendaki pasti tidak terjadi. Berbeza pula dengan kehendak atau kemahuan manusia, tetapi ia boleh sahaja terkandas di tengah jalan. Apabila manusia berkeinginan tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT. Pasti keinginan itu tidak dapat terwujud. Hal ini menunjukkan bahawa manusia itu memiliki keterbatasan, sedangkan bagi Allah SWT pula Dia memiliki kehendak yang tidak terbatas. Sifat mustahil-Nya adalah Karahah yang ertinya terpaksa. Jika Allah SWT bersifat karahah terpaksa pasti alam jagat raya yang kita duduki ini tidak terwujud sebab karahah itu adalah sifat kekurangan, sedangkan Allah SWT, wajib bersifat kesempurnaan. Dengan demikian, Allah SWT wajib bersifat iradah berkehendak mustahil bersifat karahah terpaksa. Untuk menguatkan keyakinan kita, Allah SWT berfirman “Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya ”Jadilah” maka terjadilah” …. QS. Yasin 82 Sebagai manusia kita tentulah mempunyai berbagai-bagai kemahuan, keinginan, dan cita-cita yang bertujuan membangun hari esok yang lebih baik kerana kita hidup di muka bumi ini hanya bersifat sementara. Oleh kerana itu, apapun yang kita cita-citakan hendaklah dengan tujuan mengharap redha Allah SWT. Ilmu Mengetahui Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun pada hal yang tidak terlihat dan tidak terjangkau fikiran bagi kita. Sifat mustahil-Nya pula adalah Jahlun yang ertinya bodoh. Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, ertinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak mahu pun yang ghaib. Bahkan, apa yang dirahsiakan di dalam hati manusia sekali pun. Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT, ibarat air laut jika menjadi tinta dakwat untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT, tidak akan habis kalimat-kalimat tersebut meskipun didatangkan lagi tambahan air yang banyak seperti semula tadi. Seberapa banyak pun dakwat yang kita gunakan, pasti tak akan mampu kita menulis kalimat-kalimat Allah SWT. Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pintar di dunia ini. Kita juga takjub akan indahnya karya dan canggihnya teknologi yang diciptakan manusia. Namun sedarkah kita bahawa ilmu tersebut hanyalah sebahagian kecil saja yang diberikan dipinjamkan Allah SWT kepada kita? Firman Allah SWT ”…..Allah SWT mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” … QS Al Hujurat16 Oleh kerana itu, kita sebagai hamba Allah SWT, seharusnya terdorong untuk terus menimba ilmu. Kita sedar bahawa sebanyak mana pun ilmu yang telah kita ketahui, masih jauh lebih banyak lagi ilmu yang belum kita ketahui. Hayat Hidup Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri kerana Allah Maha Sempurna, berbeza dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Sifat mustahil-Nya adalah Mautun yang ertinya mati. Contohnya, manusia seperti kita ada yang menghidupkan. Selain itu, kita semua juga memerlukan makanan, minuman, istirehat, tidur, dan sebagainya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak memerlukan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian bahkan mengantuk pun tidak. Firman Allah SWT ”…Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur” … QS Al Baqarah 255 Allah SWT selalu mengurus dan mengawasi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Oleh kerana itu, hendaknya kita selalu berhati-hati dalam segala tindakan kerana gerak geri kita sentiasa diawasi dan dicatat Allah SWT. Kelak di akhirat seluruh amalan tersebut akan ditanya dan dipertanggung jawabkan. Sama’ Mendengar Pendengaran Allah SWT berbeza dengan pendengaran makhluk–Nya kerana tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran makhluk-Nya dibatasi ruang dan waktu. Sifat mustahil-Nya adalah Summun ertinya tuli tidak mendengar. Allah SWT mustahil bersifat tuli tidak mendengar sebab sekiranya Allah SWT tidak mendengar pasti segala permohonan dan pernyataan syukur hamba-Nya tidak akan diterima-Nya. Selain itu penghinaan orang kafir, orang musyrik, orang munafiq, dan lain sebagainya tidak dihiraukan-Nya dan tidak memberi sebarang kesan. Oleh kerana itu Allah SWT tetap bersifat sama’ mustahil bersifat summun . Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surah Al Maidah berikut. ”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” …QS Al Maidah 76 Sebagai seorang muslim seharusnya kita senantiasa bertingkah laku, bersikap, dan berbicara dengan bahasa yang sopan santun dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik lagi bermanfaat. Kerana Allah SWT pasti mendengar segala perkataan manusia, baik terucap di mulut mahu pun di dalam hati. Basar Melihat Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak jauh atau dekat dan tidak dapat dihalangi oleh dinding tipis atau tebal. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil mahupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya terlihat oleh Allah SWT. Sifat mustahil-Nya adalah Umyun, ertinya buta. Allah SWT wajib bersifat kesempurnaan. Seandainya Allah SWT itu buta pasti alam semesta ini tidak akan ada kerana Allah SWT tidak dapat melihat apa yang diciptakanNya. Firman Allah SWT sebagai berikut. ”… Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” … al-Baqarah 265 Dengan memahami sifat besar Allah SWT hendaknya kita selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu. Mungkin kita boleh berbohong kepada manusia, seperti orang tua, guru, atau teman. Akan tetapi kita tidak akan mampu berbohong kepada Allah SWT. Oleh kerana itu, berbuat baiklah supaya kita tidak perlu cemas jika kita harus dipertanggung jawabkan amalan kita kelak di akhirat. Kalam Berbicara / Berfirman Allah SWT bersifat kalam ertinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia kerana Allah SWT tidak menggunakan panca indera seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunakan alat bantu yang berbentuk apa pun sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti bahawa adanya wahyu Allah SWT berupa Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Sifat mustahil-Nya adalah Bukmun, artinya Bisu. Allah SWT mustahil bersifat bisu. Seandainya Allah SWT bersifat bisu mana mungkin para utusan-Nya boleh mengerti maksud wahyu yang diturunkan, baik dalam bentuk perintah mahupun larangan. Padahal kenyataannya semua itu tidak mungkin terjadi. Firman Allah SWT ”…Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas” QS AnNisa’ 164 Oleh kerana itu kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri kita untuk mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah, ertinya kata-kata yang mulia, seperti ketika kita berbuat salah, maka segeralah membaca istighfar. Apabila kita menerima nikmat, maka segeralah mengucapkan hamdalah. Selain itu, kita juga harus membiasakan diri bertutur kata yang lemah lembut dan sopan santun dengan sesama manusia. Kaunuhu Qadirun Keadaan Allah SWT yang berkuasa Mengadakan dan Mentiadakan Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , iaitu lain daripada sifat Qudrat. Sifat Allah ini bererti Allah adalah zat yang Maha Berkuasa. Allah tidak lemah, Dia berkuasa penuh atas seluruh makhluk ciptaanNya. “Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ QS. Al Baqarah 20. Kaunuhu Muridun Keadaan Allah SWT yang Mengkehendaki dan Menentukan setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Iradat. Allah memiliki sifat Muridun, iaitu sebagai zat Yang Maha Berkehendak. Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia. “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ … QS. Hud 107 Kaunuhu Alimun Keadaan Allah SWT yang Mengetahui setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Al-Ilmu. Sifat Allah Alimun, yaitu zat Yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal yang telah terjadi mahupun yang belum terjadi. Allah pun dapat mengetahui isi hati dan fikiran manusia. “Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu“ … QS. An Nisa’ 176 Kaunuhu Hayyun Keadaan Allah SWT yang Hidup Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Hayat. Allah adalah zat Yang Hidup. Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah. “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“ QS. Al Furqon 58 Kaunuhu Sami’un Keadaan Allah yang Mendengar setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Sama’. Allah adalah zat Yang Maha Mendengar. Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya. “Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ … QS. Al Baqoroh 256. Kaunuhu Basirun Keadaan Allah SWT yang Maha Mendengar setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat Benda yang ada . Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Bashar. Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat. Sifat Allah ini tidak terbatas seperti halnya penglihatan manusia. Allah selalu melihat gerak-geri kita. Oleh kerana itu, hendaknya kita selalu berbuat baik. “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … QS. Al Hujurat 18 Kaunuhu Mutakallimun Keadaan Allah SWT yang Berkata-kata * Klik Disini Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Qudrat. Sifat Allah ini bererti Yang Berbicara. Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah SWT. D. Hikmah Beriman kepada Allah SWT Meyakini kepada Allah SWT dengan sifat-sifat-Nya akan memberikan banyak hikmah di antaranya 1 Meyakini kebesaran Allah SWT 2 Meningkatkan rasa syukur 3 Selalu menjalankan perintah-Nya. 4 Selalu berusaha menjauhi dan meninggalkan larangan-Nya. 5 Tidak takut menghadapi kematian. Allahu’alam… semoga bermanfaat. ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ 5 out of 5 Sebuah kewajiban bagi setiap orang beriman untuk mengetahui 20 sifat wajib bagi Allah. Meski kewajiban ini berlaku bagi tiap-tiap muslim yang menginjak baligh, namun mengajarkannya kepada anak-anak merupakan sebuah kebaikan yang agung, agar keimanan dan juga akidah yang lurus sesuai ulama salaf bisa tertanam sejak wajib bagi allah artinya adalah sifat yang keberadaannya wajib dimiliki oleh Allah. Kebalikannya adalah sifat mustahil, yaitu sifat yang tidak mungkin berada pada dzat Allah wajib bagi Allah beserta artinya dan arabnya Sifat wajib bagi allah berjumlah 20, berikut ini penjelasan beserta dalilnyaWujud وُجُوْدْ Sifat wajib bagi Allah wujud artinya adalah Ada’ Dalil sifat wujud adalah firman Allahاِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْ ۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ. طه ۱۴Artinya Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah sholat untuk mengingatku. QS. Taha 14Selain itu, bukti dari wujudnya Tuhan adalah keberadaan alam semesta karena tidak mungkin tumpukan sampah yang menggunung selama ratusan tahun tiba-tiba menjadi pesawat, manusia dan makhluk yang قِدَمْ Sifat wajib bagi Allah qidam artinya terdahulu. Maksudnya, wujudnya Allah tanpa adanya permulaan, sifat qidam menunjukkan bahwa Allah tidak menciptakan diri-Nya dan juga tidak diperanakkan. Dalil sifat qidam adalah firman Allahلَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ ۙ. الإخلاص ۳Artinya Allah tidak beranak dan tidak pula بَقَاء Sifat baqa’ artinya kekal. Pengertian baqa adalah wujud Allah tidak akan berakhir atau punah, bahkan wujud Allah tidaklah berubah sebagaimana manusia yang seiring waktu akan menua. Dalil sifat baqa’ adalah firman Allahوَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِ ۚ . الرحمن ۲۷Artinya Dan Dzat Tuhanmu yang memiliki keagungan dan kemuliaan akan tetap kekal. QS. Ar-Rahman 27Mukholafatu lilhawaditsi مُخَالَفَةٌ لِلْحَوَدِث Mukhalafatu lil Hawaditsi artinya berbeda dengan semua makhluk. Penjelasan sifat wajib Allah Mukholafatu lilhawaditsi adalah wujud Allah tidak sama dengan para makhluk, dan dzat Allah bukanlah berupa daging, tulang dan darah, juga tidak membutuhkan tempat, baik yang ada di dunia maupun selainnya. Karena itu, apapun yang terlintas di benak kita tentang Allah, Dia tidak seperti sifat wajib bagi Allah yang ketiga, mukhalafatu lil hawaditsi adalah firman Allahوَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ. الإخلاص ۴Artinya Dan tidak ada satupun yang menyamai Allah. [Al Ikhlas4]Juga firman Allah لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌArtinya Tidak ada sesuatu yang menyerupai-Nya. [As Syura11]Qiyamuhu Binafsihi قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ Sifat Qiyamuhu Binafsihi artinya berdiri sendiri. Penjelasan Qiyamuhu Binafsihi adalah keberadaan Allah merupakan wujud dzatiy bukan disebabkan perantara sebagaimana makhluk yang wujudnya bergantung pada Sang Pencipta Al Khaliq, selain itu Allah juga tidak bergantung pada apa pun secara mutlak dan tidak membutuhkan bantuan siapa sifat wajib Allah Qiyamuhu Binafsihi adalahوَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ ۗArtinya Semua makhluk tunduk kepada Allah Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. [Taha111]Wahdaniyat وَحْدانِيَة Wahdaniyat artinya Allah itu tunggal. Penjelasan wahdaniyah adalah Allah itu tunggal dalam dzat, sifat, dan perbuatan. Tiada satu pun makhluk yang memiliki wujud, sifat, dan perbuatan yang sama sebagaimana perbuatan Allah. Karena hakikatnya apapun yang terjadi di dunia ini pelaku sejatinya adalah rezeki yang biasa kita dapatkan melalui siapapun, pemberi sejati adalah Dia Yang Maha Memberi Rezeki hanya saja Allah menjadikan sebuah sebab dalam kehendakNya memberi rezeki. Contoh lain, api merupakan sebuah sebab adanya sesuatu yang terbakar, namun bukan berarti keberadaan api selalu membakar benda di dekatnya. Hal ini karena secara hakiki yang membakar adalah Allah, karena itu apa yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS bukanlah sesuatu yang sifat wahdaniyah adalahقُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۚ . الإخلاص ۱Artinya Katakan Muhammad ﷺ Allah itu esa. [Al Ikhlas1]Qudrat قًدْرة Sifat qudrat artinya berkuasa. Sifat qudrat memungkinkan Allah untuk melakukan segala sesuatu yang mungkin terjadi, contoh sifat qudrat adalah Allah menciptakan Nabi Adam AS tanpa perantara bapak dan ibu. Dalil sifat qudrat adalah firman Allahوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ .المائدة ۱۹Artinya Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. [QS. Al-Maidah 19]Iradat إرَادَة Sifat iradat artinya berkehendak. Penjelasan sifat iradah adalah apapun yang terjadi di dunia ini semua atas kehendak-Nya, tidak ada satupun yang luput dari kehendak Allah. Dan kehendak Allah merupakan kehendak yang terdahulu azali dalam arti sebelum semuanya diciptakan Allah telah menghendaki akan terjadi segala peristiwa yang saat ini sifat iradat adalah, Allah menghendaki kekafiran dan pembangkangan Fir’aun dan bala tentaranya sebelum terciptanya sifat iradah adalah firman Allahاِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُ . هود ۱۰۷Artinya Sesungguhnya, Tuhanmu Maha Pelaksana atas apa yang Dia kehendaki. [QS. Hud 107] Ilmu عِلْمُ Ilmun artinya mengetahui. Penjelasan dari sifat ilmu adalah Allah mengetahui segala sesuatu secara mendetail, baik perkara yang mungkin terjadi mumkinat, yang tidak mungkin terjadi mustahilat, dan perkara yang harus terjadi wajibat. Selain itu pengetahuan Allah sifatnya adalah azaly, karena itu segala peristiwa yang terjadi saat ini dan yang akan datang, semua sudah diketahuiNya sejak semesta ini belum sifat ilmu adalah sebelum terciptanya alam semesta, Allah telah mengetahui bahwa sahabat Abu Bakar ra akan menjadi orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan lelaki sifat ilmu adalah firman Allahاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ .المجادلة ۷Artinya Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu. [Al Mujadalah 7]Hayat حياة Hayat artinya hidup. Sifat hayat hidupnya Allah adalah kehidupan yang tidak dikarenakan perantara seperti ruh, rangkaian organ tubuh atau kehidupan yang disebabkan dihidupkan pencipta. Dengan demikian menjadi jelas bagaimana perbedaan hidupnya makhluk Allah dengan Allah SWT, sebab Allah memang sama sekali tidak menyerupai makhluknya. Karena itu, apapun yang terlintas dalam hati kita dalam menggambarkan Allah bisa dipastikan semua itu datang dari setan sebab yang terbersit dibenak kita pasti makhluk bukan yang sifat hayat adalah firman Allahوَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖ ۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ . الفرقان ۵۸Artinya Dan berserah dirilah kepada Allah Yang Maha Hidup, Yang tidak akan mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui atas dosa hamba-hamba-Nya,. [QS. Al-Furqan 58]Sama’ سَمَعْ Sama’ artinya adalah mendengar. Sama’ adalah sifat wajib Allah swt yang berarti mendengar segala sesuatu secara detail. Tidak seperti pendengaran makhluk yang terbatas oleh jarak, Allah mendengar apapun baik yang berada di dasar bumi maupun langit sifat sama’ adalah firman Allahوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ . الشورى ۱۱Artinya Dan Dia Maha Mendengar dan Maha بَصَرْ Bashar artinya melihat. Allah bersifat bashar artinya Allah melihat segala sesuatu di segala penjuru semesta ini. Berbeda dengan sifat penglihatan makhluk yang terbatas oleh jarak dan juga waktu, karena penglihatan manusia di usia muda lebih tajam dibandingkan ketika sudah tua, dan manusia tidak mampu melihat benda-benda yang terhalang tembok. Sementara penglihatan Allah tanpa batas, Dia melihat apapun yang ada di alam ini tanpa batasan waktu dan كَلَام Sifat kalam artinya berfirman atau berbicara. Allah bersifat kalam artinya Dia berfirman dengan kalam yang tidak sama sebagaimana perkataan makhluk, karena Allah berbeda dengan makhluk dalam segi dari sifat kalam adalah firman Allahوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًا ۚ . النساء ۱۶۴Artinya Dan Allah berfirman secara langsung kepada Nabi Musa AS. [An Nisa 164]Qadiran قَادِرًا Sifat wajib Allah qadiran artinya keberadaan Allah itu Maha Berkuasa. Sebagaimana Allah yang bersifat qudrat sudah tentu Allah adalah Qadiran, karena qadiran adalah sebuah keniscayaan dari sifat qudrat. Dalam arti, karena Allah bersifat kuasa sudah barang tentu Allah Maha sifat ini adalah firman Allahاَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى ࣖالقيامة ۴۰Artinya Bukankah Allah yang telah berbuat demikian juga Maha Berkuasa mampu menghidupkan orang yang telah mati?. [QS. Al-Qiyamah 40]Muridan مُرِيْدًا Muridan artinya keberadaan Allah itu Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Sama halnya dengan qadiran, muridan merupakan sebuah keniscayaan sifat iradat. Karena itu dalil dari sifat muridan sama sebagaimana dalil dari sifat iradah.Aliman عالِمًا ِAliman artinya Allah Maha Mengetahui. Sifat ini juga termasuk sifat mulazamah dari sifat wajib Allah ilmu, karena Allah bersifat ilmu maka lazimnya Allah Maha حَيـا Hayyan artinya Maha Hidup. Hayyan termasuk sifat ma’nawiyah dan menjadi sebuah keniscayaan sifat سَمِيْعًا Sami’an artinya Yang Maha Mendengar. Sami’an berhubungan dengan sifat sama’ karena sami’an adalah talazumnya sama’.Bashiran بَصِيْرًا Bashiran artinya Yang Maha Melihat. Sifat bashiran berhubungan dengan sifat bashar, yang mana kaunuhu bashiran artinya keberadaan Allah bersifat مُتَكَلِمًا Mutakalliman artinya adalah Yang Maha Berfirman. Sifat mutakalliman berhubungan dengan sifat kalam, artinya dengan sifat kalam yang dimiliki Allah sudah tentu Allah Maha Berfirman dengan kalam yang tidak sama dengan diketahui, selain diwajibkan mengetahui 20 sifat wajib bagi Allah, kita juga wajib meyakini bahwa Allah swt memiliki sifat-sifat sempurna yang tidak terbatas, seperti sifat pengampun, indah, bijaksana dan Mustahil Bagi Allah Beserta Artinya dan Arabnya Mengimani adanya sifat wajib dan mustahil bagi Allah hukumnya wajib bagi seluruh orang mukallaf yang sudah menginjak usia baligh.Sifat mustahil bagi Allah merupakan kebalikan dari sifat wajibNya yang berjumlah 20. Sebagaimana dijelaskan di atas, maksud dari sifat mustahil bagi Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin terdapat pada Allah. Dinamakan sebagai sifat mustahil karena keberadaannya tidaklah mungkin. Berikut ini adalah uraian 20 sifat mustahil bagi Allah SWTAdam عَدَم Adam yang menjadi sifat kebalikan dari wujud memiliki arti tidak ada. Sifat ini tidak mungkin terdapat pada Allah, karena keberadaan makhluk sudah pasti menunjukkan wujudnya حُدُوْث Sifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah chuduts. Chuduts artinya baru, dalam arti ada permulaan dari keberadaan atau wujud allah bersifat chuduts karena jika Allah diawali dengan permulaan tentu wujud Allah juga diwujudkan dzat yang lain, karena apapun yang diawali permulaan pasti ada yang mewujudkan. Jika ini terjadi tentu akan terjadi tasalsul infinite circle. Tasalsul menjadi mustahil dikarenakan sesuatu yang sudah terjadi wujudnya alam tidak mungkin diawali dari yang tidak mempunyai demikian bisa dipastikan bahwa wujudnya Allah dan juga sifat-sifatNya adalah qidam/qodim; tanpa diawali فَنَاْء Sifat mustahil bagi Allah yang ketiga adalah fana’. Fana’ artinya rusak atau wujudnya memiliki akhir. Sifat fana’ merupakan kebalikan dari sifat wajib, baqa yang memiliki arti kekal atau wujudnya tanpa Allah bersifat fana’ karena jika Allah bersifat fana’ tentu Allah memiliki sifat yang bisa berubah. Dan sifat yang bisa berubah-ubah hanya ada pada dzat yang berubah chuduts, jika ini terjadi tentu berlawanan dengan kesimpulan barusan bahwa Allah adalah dzat yang harus lil chawaditsi مُمَاثَلَةٌ لِلْحَوَدِثِ Sifat muhal Allah yang ke-4 adalah Mumatsalatu lil chawaditsi. Mumatsalatu lil chawaditsi artinya dzat, fi’lu pekerjaan dan sifat-sifat Allah menyamai makhluk. Sifat ini merupakan sifat kebalikan dari mukholafatun lil aqli dari muhalnya sifat mumatsalatu lil chawaditsi adalah seandainya Allah menyamai makhluknya, baik dzat, fi’lu atau sifat maka sudah tentu Allah itu sesuatu yang hadits sama halnya makhluk. Hal ini adalah lighoirihi إحْتِيَاْجٌ لِغَيْرِهِ Sifat mustahil Allah yang kelima adalah ihtiyajun lighoirihi yang artinya membutuhkan pada perkara lain, baik pada dzat atau aqli bahwa ihtiyajun lighoirihi muhal bagi Allah, adalah jika Allah butuh terhadap tempat tentu Allah adalah sifat, dan sifat tidak bisa menerima sifat. Sementara sudah maklum bahwa Allah bersifat qudrat jika Allah butuh pada pencipta maka bisa dipastikan jika ia adalah makhluk. Hal ini tentu تَعَدُّدٌ Ta’addud adalah sifat mustahil bagi Allah yang berarti banyak atau bilangannya lebih dari 1. Sifat ini adalah kebalikan dari sifat wajib Allah, bahwa mustahil Allah itu berjumlah adalah seandainya dalam semesta ini terdapat dua Tuhan atau lebih niscaya eksistensi alam semesta tidak mungkin terjadi, karena bisa saja salah satu Tuhan menghendaki kekuasaan mutlak dan menghancurkan kekuasaan pesaingnya. Hal ini jelas bathil karena tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.Ajzun عَجْزٌ Sifat mustahil Allah yang ketujuh adalah ajzun berarti lemah merupakan lawan kata dari qudrat yang artinya aqli tentang ajzun adalah seandainya Allah itu lemah dan tidak memiliki kekuasaan dan kemampuan, bisa dipastikan tidak akan wujud alam semesta كَرَاْهَة Karahah artinya adalah terpaksa atau tidak memiliki otoritas dalam kehendakNya sehingga bukan lagi dikatakan sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, sementara bukti tentang wajibnya keberadaan kehendak dan kuasaNya telah jelas. Dengan demikian karahah adalah mustahil bagi Allah swt karena dia mempunyai sifat wajib yaitu iradah dan juga جَهْلٌ Jahlun merupakan sifat mustahil bagi Allah yang artinya bodoh atau tidak memiliki pengetahuan. Sifat jahlun merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah مَوْتٌ Mautun adalah sifat mustahil bagi Allah yang artinya mati. Mautun merupakan lawan dari sifat Allah, صَمَمٌ Shomamun merupakan sifat mustahil Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya tuli. Shamamun adalah lawan dari sifat wajib nya Allah, sama’ yang artinya mendengar.Umyun عُمْيٌ Umyun merupakan sifat mustahil bagi Allah yang artinya buta. Umyun merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah, bashor yang artinya بُكْمٌ Bukmun adalah salah satu sifat mustahil bagi Allah yang artinya bisu. Bukmun adalah sifat mustahil kebalikan dari عَاجِزًا Ajizan berarti yang lemah merupakan lawan kata dari kaunuhu qadiran yang artinya Yang Maha كَاْرِهًا Kaunuhu karihan artinya yang terpaksa. Sifat muhal Allah karihan adalah kebalikan dari kaunuhu جَاْهِلًا Kaunuhu jahilan artinya yang bodoh. Kebalikan dari sifat wajib Allah, kaunuhu aliman yang berarti Maha مَيِتًا Mayyitan artinya yang mati. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat wajibnya Allah, hayyan yang artinya Yang Maha أَصَم Sifat muhal Allah yang ke-18 adalah sifat ashamma. Sifat ashommu artinya yang tuli, lawan dari sifat wajib أَعْمَىْ Sifat a’ma merupakan kebalikan dari sifat bashiran. Mustahil Allah memiliki sifat a’ma yang artinya yang أَبْكَم Sifat abkam artinya yang bisu. Sifat abkama adalah kebalikan dari sifat mutakalliman yang artinya Maha Berfirman. Itulah 20 sifat mustahil bagi Allah. Sedangkan dalil naqli al Quran atau hadits dari sifat mustahil bagi Allah berjumlah 20 tersebut adalah dalil yang sama dengan 20 sifat Allah yang wajib, sebagaimana telah dijelaskan di Jaiz Bagi Allah Beserta Artinya dan Arabnya Sifat jaiz Allah ada 1, yaitu fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu فِعْلُ كُلِ مُمْكِنٍ اَوْ تَرْكُهُ yang memiliki makna Allah boleh tidak harus melakukan segala sesuatu yang mungkin, atau sifat jaiz Allah adalah kebebasan Allah dalam mengatur rezeki, keilmuan, jodoh dan juga ajal kematian tentang sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah Apa saja 20 sifat Allah? 20 sifat Allah adalah wujud, qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, kalam, kaunuhu qadiran, kaunuhu muridan, kaunuhu aliman, kaunuhu hayyan, kaunuhu sami’an, kaunuhu bashiran, dan kaunuhu mutakalliman. Sifat wajib Allah itu apa? Sifat wajib Allah adalah, sifat-sifat yang keberadaannya wajib dimiliki oleh Allah dan ketiadaannya tidak bisa diterima akal. Sifat wajib dan mustahil bagi Allah ada berapa? Masing-masing dari sifat wajib dan mustahil bagi Allah ada 20. Lebih jelasnya mengenai apa saja sifat wajib Allah dan artinya bisa klik sini, Berapa jumlah sifat wajib bagi Allah SWT? Jumlah sifat wajib bagi Allah ada 20. Lebih jelasnya mengenai apa saja sifat wajib Allah dan artinya bisa klik sini Sifat jaiz bagi Allah ada berapa? Sifat jaiz Allah ada satu, yaitu fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu. Apa yang dimaksud dengan sifat jaiz Allah berikan contohnya? Maksud dari sifat jaiz Allah adalah, Allah sepenuhnya memiliki wewenang dalam mewujudkan atau meniadakan segala perkara yang mungkin bisa terjadi bisa tidak, contohnya Allah berhak menentukan rezeki masing-masing hambaNya tanpa ada intervensi dari siapapun. Begitu juga Allah berhak menentukan ajal kematian seseorang di usia berapapun. Apa arti kata Jaiz? Jaiz memiliki arti boleh, maksudnya, Allah boleh meniadakan sesuatu yang mungkin terjadi dan juga boleh mewujudkannya. Apakah arti dari Shamamun? Shamamun artinya tidak bisa mendengar atau tuli. Apakah arti sifat mustahil Allah? Sifat mustahil bagi Allah artinya sifat-sifat yang tidak bisa diterima oleh akal jika terdapat pada dzat Allah Yang Maha Agung. Apa arti sifat mustahil Jahilan? Jahilan artinya yang bodoh. Apakah yang termasuk pada sifat mustahil bagi Allah? Untuk mengetahui apa saja yang termasuk sifat mustahil bagi Allah, silahkan klik tautan ini. Apa sifat mustahil bagi Allah yang berarti tidak ada? Sifat mustahil bagi Allah yang berarti tidak ada yaitu adam عَدَمْ Apakah arti dari sifat mustahil Allah yang berbunyi fana? Fana artinya rusak, sirna, tidak kekal abadi. Salah satu sifat mustahil Allah adalah Umyun apakah artinya? Umyun artinya buta. Kehidupan dunia dan apa yang ada didunia ini adalah fana arti dari fana adalah? Mengalami perubahan, rusak dan tidak langgeng. Apakah arti sifat mustahil Allah SWT Shummun? Shummun artinya tuli. Apa arti sifat mustahil Hudus? Hudus artinya keberadaannya diawali oleh ketiadaan. Seperti contoh manusia, sebelum dilahirkan atau diciptakan, wujud manusia tidak ada. Apa arti sifat A Ma? Arti a’ma adalah yang buta. Apa arti dari sifat Wahdaniyah? Sifat wahdaniyah artinya tunggal atau esa. Dalam artian, dzatnya Allah tidak ada yang menyamai, sifat-sifat dan juga perbuatanNya pun demikian. Apa saja sifat Nafsiyah? Hanya sifat wujud yang menjadi sifat nafsiyah Allah. Apa yang ananda ketahui tentang sifat salbiyah? Sifat salbiyah adalah sifat-sifat Allah yang menghapuskan seluruh sifat-sifat yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesucian Allah. Mengapa ada sifat jaiz Allah SWT apa maksudnya? Untuk menunjukkan kekuasaan Allah yang mutlak, kehendakNya yang tidak bisa diganggu-gugat. Karena Allah bebas menentukan rezeki, ilmu, iman, bahkan kematian makhlukNya sesuai kehendakNya tanpa ada campur tangan orang lain. Apakah yang dimaksud fi lu kulli Mumkinin AU Tarkuhu? Allah memiliki wewenang penuh untuk melakukan perkara yang mungkin terjadi, atau meninggalkannya. Bagaimana bunyi sifat jaiz Allah? Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu فِعْلُ كُلِ مُمْكِنٍ اَوْ تَرْكُهُ Ada berapakah klasifikasi sifat wajib Allah sebutkan? 4 Nafsiyah, salbiyah, ma’nawiyah, dan ma’ani. Apa manfaat atau hikmah kita beriman kepada sifat sifat Allah? Semakin mengenal siapa Allah, dan memahami keagunganNya. Sifat-sifat Allah dapat dipelajari dalam ilmu apa? Dalam ilmu kalam atau biasa disebut ilmu tauhid. Apakah arti sifat mustahil Abkam? Arti abkam adalah yang bisu. Berapakah jumlah sifat wajib bagi Allah sebutkan 5 saja? Lebih jelasnya mengenai jumlah dan apa saja sifat wajib Allah beserta artinya bisa klik sini Apa arti dari sifat Mautun? Mautun artinya mati. Apa sifat mustahil dari Bashar? Kebalikan dari sifat bashar adalah umyun. Apa arti Mumatsalatu lil Hawaditsi? Arti Mumatsalatu lil Hawaditsi adalah menyamai makhluknya. Apa arti Allah mustahil bersifat Karahah? Artinya adalah mustahil Allah mengalami keterpaksaan. Apa saja sifat-sifat Allah SWT yang tergolong Salbiyah dan artikan? Qidam artinya terdahulu; keberadaan Allah tanpa permulaan. Baqa artinya kekal; wujud Allah tanpa ada batas akhir. Mukhalafatu lil hawaditsi artinya berbeda dengan makhluk. Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri tanpa memerlukan bantuan siapapun. Wahdaniyah artinya tunggal atau esa. Allah bersifat Qudrat apa maknanya? Makna dari qudrat adalah berkuasa. Demikian pembahasan tentang 20 sifat wajib Allah yang dikutip dari kitab Nūrudl Dlolām karya Syekh Nawawi al-Bantani. Semoga bermanfaat.